Jumat, 17 November 2017

Festival Qi Xi Jie ( 七夕節 ) Chinese Valentine

Festival Ketujuh ganda dikenal di Cina sebagai Hari Kasih Sayang China, yang jatuh pada hari ke 7 bulan 7 lunar Cina.

Festival "Qi Xi Jie" atau "Qi Qiao Jie" adalah festival tradisional Cina yang penuh cinta dan penting untuk wanita kuno, tetapi tidak dikenal seperti festival tradisional lainnya.  

Tidak begitu banyak orang Tionghua yang menganggapnya sebagai festival seperti festival lainnya, tetapi semua orang akrab dengan ceritanya.

Setiap tanggal 7 bulan 7, masyarakat China dan Taiwan merayakan hari Valentine. Namun saat ini, adat ini telah hilang dan orang-orang muda sekarang paling menyukai Hari Valentine Barat, sebagai hari besar untuk mengungkapkan cinta antara sepasang kekasih.

Pada zaman kuno, hari ketujuh ganda adalah sebuah festival penting bagi perempuan muda dan gadis-gadis muda. Tidak peduli miskin atau kaya, mereka akan mengenakan pakaian terbaik mereka dan menempatkan pembakar dupa di halaman dan beberapa buah sebagai persembahan.  

Kemudian semua gadis dalam keluarga akan bersujud kepada Niulang dan Zhinu dan berdoa supaya berwajah cantik dan diberi keahlian menenun. Saat Dinasti Song, gadis-gadis akan menyimpan seekor laba-laba di dalam kotak. Jika esok harinya laba-laba itu membentuk jaring, maka gadis akan mendapat rezeki yang bagus.
 
Selain dikenal dengan 七夕; qī xī (The Night of Sevens), ada yang menyebutkan hari tersebut sebagai :
• The Festival to Plead for Skills (乞巧節; qǐ qiǎo jié)
• The Seventh Sister's Birthday (七姊誕; qī jiě dàn)
• The Night of Skills (巧夕; qiǎo xī)


Orang China dan Taiwan punya 3 kali hari Valentine :
- 14 Februari (disebut Valentine emas internasional)
- 14 Maret (disebut Valentine perak)

- tgl 7 bulan 7 lunar month (Chinese Valentine) 

Kisah cinta sedih tentang Qi Xi ini adalah sebagai lambang cinta abadi, seperti Romeo dan Juliet-nya Eropa. Hampir miri[p dengan kisah Jaka Tarub mencuri selendang Putri Khayangan. 

Dikisahkan pada jaman dulu, ada seorang anak laki-laki yatim piatu. Dia tinggal bersama dengan kakak laki-lakinya dan kakak iparnya. Mereka berdua sangat berarti dan bisa mengobati hati Niulang yang buruk.  

Namun mereka mengusir Niulang keluar dari rumah dan meninggalkannya hanya pakaian tua dan seekor lembu tua. Karena dia seorang penggembala, maka orang-orang memanggilnya Penggembala Sapi (Niulang - 牛郎).

Niulang lalu membangun sebuah pondok di kaki gunung dan merawat baik-baik sapi tua itu. Suatu hari, ketika Niulang sedang tidur di sawah dia bermimpi sapinya berkata kepadanya kalau dia sudah saatnya mencari seorang istri. 

L
embu itu berbicara kepadanya bahwa sebenarnya dia adalah bintang Taurus malam di langit, tapi diturunkan ke dunia karena telah membuat pelanggaran hukum di Istana Surgawi.
 


Lembu tua juga mengatakan pada Niulang, bahwa besok akan datang Dewi khayangan untuk mandi di kolam yang tidak jauh dari pondoknya. Diantara Dewi itu ada seorang Dewi yang paling cantik diantara mereka yang bernama Dewi Zhinu adalah seorang putri raja di Surga. 

Jika dia bisa mengambil pakaiannya, maka dia tidak akan bisa pulang ke langit dan akan menjadi istrinya. Maka besok dia harus pergi ke danau yang berada di kaki gunung yang sepi untuk menemuinya.

Besoknya, Niulang pun menuju danau yang dimaksud sapi. Di sana dia melihat 7 gadis yang luar biasa cantiknya sedang bermain air di danau itu. Niulang pun mengintip dari tepi danau dan pepohonan. Baju-baju gadis yang berwarna-warni itu diletakkan di tepi danau dekat tempat Niulang mengintip. Dia teringat dalam mimpi itu, sapinya berpesan untuk mengambil 1 baju berwarna merah, dan itulah calon istri Niulang!

Ternyata gadis-gadis yang sedang mandi di danau itu adalah bidadari khayangan yang turun ke bumi untuk bermain-main. Ketika tiba saatnya bidadari itu untuk pulang ke langit, tinggal bidadari yang berbaju merah itu yang tidak daapt menemukan bajunya karena dicuri oleh Niulang tadi.

Ternyata bidadari ini adalah cucu Raja Langit (Tian Di). Dia adalah seorang penenun (tukang tenun), namanya Zhinu - 織女. Semua awan di langit adalah hasil karyanya. Karena bidadari itu kehilangan bajunya, maka dia tidak bisa kembali ke langit. Singkat kata, akhirnya bidadari itu menikah dengan Niulang di bumi dan melahirkan 2 orang anak.

Satu hari, Raja Langit menyadari bahwa cucunya 1 hilang, yaitu Dewi Zhinu. Dia pun mendapat kabar bahwa Dewi Zhinu telah menikah dengan rakyat jelata di bumi. Bukan main berangnya dan dia pun turun ke bumi untuk mencari Zhinu. 


Ketika Raja Langit tiba di bumi, Zhinu sedang menenun kain dan dia kaget saat melihat Raja Langit telah mengetahui keberadaannya. 

Saat itu, Niulang sedang bertani di sawah. Zhinu pun diculik ke langit dengan paksa oleh Raja Langit. 

Anak-anak Zhinu ketakutan dan menangis, langsung berlari ke sawah memanggil ayahnya, "Papa, Mama diculik oleh seorang tua seperti penyihir." 

Niulang pun melihat ke langit dan melihat Zhinu diseret ke langit oleh pengawal langit sehingga dia berteriak-teriak memanggil nama Niulang. Niulang sangat kaget dan kebingungan bagaimana caranya terbang ke langit. 

Sapinya pun melemparkan tanduknya yang kemudian berubah menjadi sebuah sampan kecil. Niulang pun langsung mengajak kedua anaknya naik ke sampan itu dan ajaib, sampan itu terbang ke langit mengejar Zhinu dan Raja Langit.

Karena dikejar, Raja Langit pun membelah langit dan membentuk sungai awan untuk memisahkan mereka. Tiba-tiba terlihat begitu banyak burung gagak yang terbang membentuk jembatan. Saat itu adalah tanggal 7 bulan 7 penanggalan China.


Akhirnya Raja Langit pun mengijinkan Zhinu untuk bertemu Niulang dan anaknya setiap tanggal 7 bulan 7 China setiap tahun di jembatan burung gagak kecil itu. Inilah lambang cinta mereka antara 2 dua alam yang berbeda.


Kisah yang diturunkan dari zaman kuno, dengan burung gagak kecil akan terlihat pada hari ketujuh ganda, karena kebanyakan dari mereka akan terbang ke langit untuk membentuk sebuah jembatan untuk mempertemukan Niulang dan Zhinu.

Lihatlah ke langit sebelah timur laut pada tanggal itu ! Ada bintang terang putih yang bernama Altair. Sebelah barat laut ada bintang bernama Vega. Kedua bintang ini bagai sebuah pasangan. Di tengah-tengah mereka terpisahlah apa yang dinamakan galaksi bimasakti kita sekarang.

Bintang yang di atas tadi, Altair adalah Niulang. Dan bintang Vega adalah Zhinu. Galaksi bimasakti tadi adalah gerombolan burung gagak yang melintas tadi.


Sumber: https://kebajikandalamkehidupan.blogspot.co.id/2013/08/festival-qi-xi-jie-chinese-valentine.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar