Selasa, 12 September 2017

Cerpen: Lentera Malam

   Malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya. Ibu keluar dengan membawa sebuah lentera remang-remang dan menggantungkannya di depan rumah yang terbuat dari kayu itu.
  Juga sama seperti sebelumnya, ibu terus menatap ke depan. Berharap di dalam kegelapan itu akan muncul sosok ayah dan putra yang tersenyum menatap nya. Dan juga sama seperti sebelumnya, hal itu tidak pernah terjadi.
  Putri hanya menatap nya dengan iba. Semenjak kepergian ayah dan putra, ibu selalu bersikap seperti itu. Menggantungkan lentera tua itu dan menanti ke arah laut.
  Di benak nya masih terpampang jelas sosok ayah dan putra yang meminta restu ibu sebelum akhirnya pergi mengarungi laut. Dan sampai sekarang, mereka masih belum kembali...
  Banyak yang bilang, mereka takkan kembali. Tapi, ibu tidak peduli. Ibu yakin, mereka hanya tersesat di kegelapan malam. Itu sebab nya, ia memasang lentera itu. Supaya mereka dapat melihat cahay dan kembali ke jalan yang benar.
  Tapi, mereka sudah pergi terlalu jauh. Dan takkan mau kembali lagi. Atau malah tidak akan bisa.
  Putri menenteng ibu masuk ke dalam. Menutup pintu dan membiarkan lentera itu kelap-kelip menerangi kegelapan.

1 komentar: