
Budaya
Tionghoa merupakan budaya yang paling kompleks dan sudah tersebar ke
berbagai penjuru dunia seiring dengan banyaknya orang China yang memilih
untuk bermigrasi ke luar negeri. Budaya Tionghoa mencerminkan nilai
luhur, kebiasaan dan bakti kepada leluhur. Meskipun budaya Tionghoa
adalah salah satu kebudayaan yang paling tua di dunia, yang sudah ada
sejak berabad-abad yang lalu, tapi budaya Tionghoa mampu bertahan hingga
saat ini. Berikut beberapa kebudayaan yang masih dibawa dan dilakukan
hingga saat ini :

Tampak pohon yang digantungi penuh dengan lampion berwarna merah
Tahun
Baru Imlek biasanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa hingga kini
dengan sangat meriah, dengan menggantung berbagai macam
pernak-perniknya, seperti lampion merah, menempel kertas merah bertuliskan ‘FU’, menyiapkan angpao, sampai pesta kembang api dan tarian naga serta barongsai.
Awalnya
Imlek merupakan hari raya yang berkaitan dengan pergantian musim, yakni
dari musim dingin ke musim semi. Karena musim semi dihitung sebagai
musim pertama dari 4 musim yang ada, maka berdasarkan penanggalan Imlek,
hari pertama mulainya musim semi merupakan hari pertama penanggalan
tahunan. Berikut informasi selengkapnya mengenai Tahun Baru Imlek.

Tampak salah satu ritual Thang Sin di daerah Manado
Festival Yuan Xiao atau biasa dikenal dengan perayaan Cap Go Meh jatuh setiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan Imlek.
Sama hal nya dengan perayaan Imlek diatas, perayaan Cap Go Meh ini juga
dirayakan dengan sangat meriah di beberapa negara yang tersebar di
berbagai belahan dunia. Umumnya yang ada dalam Festival Cap Go Meh ini
adalah disajikan pertunjukan tarian barongsai, naga (liong), atraksi beladiri wushu, pergelaran alat musik tradisional China, pertunjukan tarian khas negeri Tiongkok, dan sebagainya.
Bahkan
di Indonesia, festival Cap Go Meh ini dilakukan upacara kirab atau
turun ke jalan raya dengan menggotong Kio/usungan yang diisi/dimuat arca
para Dewa. Bahkan, di beberapa kota di tanah air, seperti di daerah
Jakarta dan di Manado, ada atraksi ‘lok thung’ atau ‘thang sin’, dimana
ada seseorang yang menjadi medium perantara, dimana biasanya akan
melakukan beberapa atraksi sayat lidah, memotong lengan/badannya dengan
sabetan pedang dsb, dan dipercaya telah dirasuki roh Dewa/i untuk
memberikan berkat bagi umatNya. Berikut informasi selengkapnya mengenai
Festival Cap Go Meh.

Tampak sesajian di depan makam pada festival Cheng Beng yang disediakan oleh keluarga
Festival
Qing Ming adalah hari di mana masyarakat Tionghoa melakukan ziarah ke
kuburan leluhurnya (orang tua, sanak family) sekalian membersihkannya
dan bersembahyang di makam sambil membawa buah-buahan, kue, makanan,
serta karangan bunga. Hari Ceng Beng
biasanya jatuh pada tanggal 5 April kalender Masehi. Kegiatan ini
bertujuan sebagai bentuk penghormatan (mengenang) kepada leluhur atau
keluarga yang telah meninggal. Berikut informasi selengkapnya mengenai
Festival Ceng Beng.

Festival Duan Wu identik dengan makan Bak Chang dan Perahu Naga
Festival
Duan Wu sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Hingga saat ini, ada 2
kegiatan yang terus dilakukan masyarakat Tionghoa, yakni makan Bak Chang dan perlombaan perahu naga.
Salah satu asal usul dari festival Duan Wu ini adalah untuk mengenang
patriot Qu Yuan yang mati bunuh diri dengan terjun ke sungai karena
kecintaan dan kesetiaannya pada negara/dinasti Chu. Festival ini
dilangsungkan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek.

Festival Qi Xi memperingati kisah romantis antara pria penggembala Niu Lang dan Zhi Nu si gadis penenun
Festival
Qi Xi atau biasa disebut dengan merupakan festival Qi Qiao yang
romantis dalam tradisi dan kebudayaan Tionghoa. Bahkan festival ini
dikatakan sebagai hari valentine nya orang Tionghoa. Festival Qi Xi
ini memperingati kisah romantis antara pria penggembala Niu Lang dan
Zhi Nu si gadis penenun yang menurut cerita hanya dapat bertemu sekali
dalam setahun. Festival ini jatuh setiap tanggal 7 bulan 7 penanggalan
Imlek. Pada Malam Festival Qi Xi, gadis-gadis muda melakukan permohonan
dan doa agar dapat meningkatkan keterampilan seni mereka dan juga
memohon supaya mendapatkan suami yang setia dan baik serta mencintainya.

Sosok Dewi Bulan yang diilustrasikan dalam perayaan kue bulan di salah satu kelenteng
Festival
musim gugur atau biasa disebut dengan Tiong Ciu Pia (makan kue pia),
merupakan hari raya panen. Festival ini dirayakan setiap tanggal 15
bulan 8 penanggalan Imlek. Festival musim gugur dimulai sekitar zaman
dinasti Xia dan Sheng (2000-1600 SM). Pada dinasti Zhou, rakyat
merayakan dengan memuja bulan. Pada dinasti Tang, tradisi itu lebih
jelas dan merakyat. Pada dinasti Song selatan (1127-1279 M), orang mulai
mengirimkan kue bulan yang bergambar kelinci kepada rekan dan family
sebagai simbol keutuhan keluarga.
Pada
malam hari mereka berjalan-jalan bersama keluar rumah dan mengunjungi
tepi danau menikmati rembulan. Pada dinasti Ming dan Qing, tradisi ini
menjadi lebih populer. Muncul beberapa kebiasaan seperti menanam pohon
musim gugur, menyalakan lentera dan tari naga. Tradisi yang paling utama
yang sampai sekarang masih ada adalah berkumpul bersama keluarga untuk
menikmati bulan sambil menikmati penganan khas kue bulan sambil meminum
arak (minuman keras khas negeri Tiongkok) atau teh. Berikut informasi
selengkapnya mengenai Festival Tiong Ciu Pia.

Tampak kegiatan menghias kue untuk dipergunakan pada festival Chong Yang (double nine lunar)
Festival
Chong Yang jatuh pada setiap tanggal 9 bulan 9 penanggalan Imlek.
Festival Chong Yang yang memiliki arti Panjang umur ini juga dirayakan
sebagai Hari Lansia (Lanjut Usia) oleh Warga Tiongkok. Menurut kitab I
Ching, angka sembilan memiliki sifat ‘Yang’ atau positif. Sementara
angka sembilan 九 (Jiǔ) merupakan angka tertinggi dari angka-angka yang
lainnya, dan mempunyai bunyi yang sama dengan ‘Jiu-Jiu’ yang artinya
‘lama-lama’, jadi sering diartikan sebagai panjang umur.
Festival
Chong Yang yang paling ramai diselenggarakan di Hong Kong dan Tiongkok
daratan. Pada festival Chong Yang, orang sering berkumpul untuk berpesta
bersama, menikmati bunga krisan, mendaki gunung dan makan kue spesial.
Festival ini juga dikenal dengan istilah ‘double nine Festival’. Di
Indonesia sendiri, Festival ini belum ada yang merayakan.

Kue Onde (ronde) berbentuk bola-bola yang terbuat dari beras ketan yang melambangkan persatuan.
Festival
Musim Dingin jatuh setiap tanggal 22 Desember kalender masehi. Pada
festival ini biasanya orang akan membuat kue onde dan memakannya bersama
keluarga. Asal usul festival ini dapat ditelusuri kembali ke filsafat
Tao ‘Yin dan Yang’ sebagai keseimbangan dan harmoni dalam alam semesta.
Festival ini mulai dirayakan pada zaman dinasti Han (206-220 SM). Pada
zaman sekarang ini festival musim dingin dirayakan dengan sangat meriah
seperti di Harbin. Bahkan kota yang terletak di paling utara China ini
menjadi salah satu dari tempat-tempat yang menyelenggarakan festival es
dan salju di dunia.
Secara
turun-temurun, festival ini menjadi saat berkumpul bagi seluruh anggota
keluarga dengan satu kegiatan utama yang dilakukan (terutama bagi
keluarga-keluarga di Tiongkok selatan dan perantauan), yaitu membuat dan
menikmati TangYuan, orang Indonesia menyebutnya wedang ronde) yaitu
hidangan berbentuk bola-bola dari beras ketan yang melambangkan
persatuan. TangYuan dibuat dengan warna-warna yang cerah, masing-masing
anggota keluarga mendapat setidaknya satu bola TangYuan berukuran besar
disamping beberapa lainnya yang berukuran kecil. Berikut informasi
selengkapnya mengenai Festival Dong Zhi.
Selain festival-festival diatas, masih banyak juga festival budaya Tionghoa yang lain, seperti festival hantu. Nah tugas kita sebagai generasi penerus Tionghoa untuk tetap melestarikan budaya Tionghoa di negara tercinta kita Indonesia.
Sumber: http://www.tionghoa.info/8-festival-budaya-orang-tionghoa/
Selain festival-festival diatas, masih banyak juga festival budaya Tionghoa yang lain, seperti festival hantu. Nah tugas kita sebagai generasi penerus Tionghoa untuk tetap melestarikan budaya Tionghoa di negara tercinta kita Indonesia.
Sumber: http://www.tionghoa.info/8-festival-budaya-orang-tionghoa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar